Senin, 17 September 2012

BUSINESS PROCESS

The business process is a set of jobs or activities that are interconnected to solve a specific problem or that produce products or services to achieve one goal. A business process can be divided into smaller groups or subprocesses. Each subprocess has the attributes of each, but still has a contribution in achieving super process. In general, the analysis of a business process involves the mapping of processes and subprocesses to the level of activity or activity.

Moreover, business processes can be interpreted as a measured and structured activities in certain products intended for other customers as well. In the process, there is a strong emphasis, ie "how" the work was done in a company. This emphasis on "how" the workings of the company is different from the focus of a product that is usually more priority on the "what".
Proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses dan berisi kumpulan aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaran strategis dari organisasi.
Suatu proses bisnis yang baik harus memiliki tujuan-tujuan seperti mengefektifkan, mengefisienkan dan membuat mudah untuk beradaptasi pada proses-proses didalamnya. Artinya proses bisnis tersebut harus merupakan proses bisnis yang berorientasikan pada jumlah dan kualitas produk output, minimal dalam menggunakan sumber daya dan dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan bisnis dan pasar.

Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:


1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.

2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.

3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.

4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.

5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.

6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.

Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis.

Perkembangan pasar yang bergerak menjadi sangat kompetitif dan persaingan bisnis yang semakin kompleks dan ketat telah menghadirkan tantangan baru bagi perusahaan. Kecepatan menjadi masalah yang patut diperhatikan yaitu bagaimana cara perusahaan atau organisasi untuk mendapatkan dan mengevaluasi informasi dengan segera, dan untuk kemudian menggunakan informasi tersebut untuk merespon setiap kejadian dan masalah secara cepat dan tepat pula. Karena itu proses bisnis menjadi faktor penting dalam menumbuhkan nilai kompetitif suatu perusahaan atau organisasi. 



FGD Proses Bisnis Asuransi Umum antara AAUI dengan Kanwil DJP Jakarta Pusat
     Dalam rangka meningkatkan pemahaman di bidang Asuransi Umum, Kanwil DJP Jakarta pusat mengundang AAUI dalam acara Fokus Group Diskusi (FGD) tentang perkembangan proses bisnis di bidang Asuransi Umum. AAUI yang diwakili oleh Widyawati (Ketua bidang keuangan, Akuntansi & Perpajakan, Julian Noor (Direktur Eksekutif & Public Relation) dan juga para anggota bidang keuangan sebagai narasumber pada acara yang dilaksanakan hari Kamis (7/6/2012) di gedung utama KPDJP AAUI. FGD ini menjadi penting mengingat Kanwil DJP Jakarta Pusat menangani hampir seluruh perusahaan asuransi. Hal itu sebabkan karena umumnya perusahaan asuransi berada di kawasan Jakarta Pusat. Lebih lanjut, keinginan untuk menyamakan pandangan dan persepsi tentang bisnis asuransi tentunya disambut baik oleh AAUI.  Begitu pula dengan Kepala Kanwil DJP Jakarta Pusat yang berharap agar kedepannya tidak ada kesalahan dalam menetapkan ketentuan perpajakan.
       Peserta FGD adalah perwakilan dari seluruh kantor pelayanan pajak di Jakarta Pusat yang jumlahnya mencapai 30-an orang. Adapun point penting ingin disampaikan oleh AAUI terkait dengan informasi dasar mengenai bisnis asuransi secara umum, seperti adanya perbedaan antara asuransi umum, asuransi jiwa, dan broker. Baik ruang lingkup bisnis maupun produk. Selain itu dibahas juga masalah premi. “Anggapan banyak pihak, premi itu menjadi pendapatan perusahaan asuransi. Kita ingin mengatakan di dalam premi itu terkandung resiko yang harus di jamin oleh perusahaan asuransi. Yang harus dicadangkan oleh perusahaan asuransi dalam jumlah yang cukup besar. Sehingga banyak komponen pengurang dari premi itu yang harus dicadangkan yang membuat hanya sebagian kecil dari premi itu yang akan dibukukan sebagai pendapatan,” terang Julian Noor. Pembahasan yang juga muncul dalam FGD itu adalah mengenai cadangan yang sudah di atur oleh Bapepam LK dan juga sifat perusahaan asuransi sebagai industri yang sudah membuka diri ke publik, termasuk kewajiban untuk mempublishkan laporan keuangan setiap tahunnya. (DA)

Sumber AAUI
 





referensi :
  • http://www.gartner.com/it-glossary/business-process-management-bpm/
  • http://www.appian.com/bpm-resources/bpm-articles/definition-of-a-business-process.jsp
  • http://12puby.wordpress.com/2012/04/01/analisis-proses-bisnis/
  • http://www.aaui.or.id/news/read_news/13.aspx

1 komentar:

  1. topik yg diminta adalah apa itu proses bisnis bukan BPM. tambah referensi lagi. buat kajian dari jurnal penelitian terkini.

    BalasHapus