Selasa, 11 Desember 2012

Environmentally Friendly Business


 
   "Now this environmentally friendly craft products ranging loved the export market, so do not be surprised if resale value is quite high in the market." The rise of eco-friendly message smelling lately began in earnest companies in various parts of the world, it has contributed to the businesses in Indonesia to be creative and innovate by creating new products that are more "eco-friendly". When used many actors businesses that use chemicals in their production process, now most of them prefer environmentally friendly raw materials to attract customers.

    Ranted the issue of global warming was booming some time ago, is making consumers more concerned to preserve the environment. It is their show to begin choosing natural products to meet their needs every day. One of them just like choosing craft items produced craftsmen using natural materials.

    As we all know, of the many products developed with eco-friendly systems, handicraft products is one commodity that is now loved by the consumers. In fact, this eco-friendly craft products ranging loved the export market with sales value is quite high in the market. It is no wonder that today many natural handicraft product exporters from Indonesia are emerging countries brisk overseas markets.

    Are included in the product category itself is environmentally friendly craft craft items that the production process does not utilize chemicals and use natural ingredients whose presence is quite easy to find in the neighborhood and still be updated quickly. For example, the use of craft products rosewood, sengon, bamboo, mahogany, rattan, and some other plants such as pandanus, water hyacinth, rushes, and so forth.



Era Bisnis Ramah Lingkungan

   Bisnis adalah bagian dari sosial karena bisnis melakukan hubungan-hubungan yang berarti dengan komunitas. Karena bisnis merupakan hubungan antara manusia dan lingkungan karenanya para pelaku bisnis harus memperhatikan lingkungan tempat mereka melakukan kegiatan tersebut.


Bisnis dan lingkungan hidup
   Tanggung jawab para pelaku bisnis terhadap lingkungan. Karena bisnis merupakan hubungan dengan komunitas maka perlu adanya tanggung jawab dari para pelaku bisnis ini, salah satunya adanya adanya program CSR (Corporate Social Responsibility) adalah upaya pendekatan yang dilakukan kepada masyarakat untuk memperoleh citra perusahaan dimata masyarakat, dengan menjadi sukarelawan untuk penggalangan dana terhadap infrastruktur dan program-program yang dapat memberikan manfaat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sayangnya program ini belum terealisasi dengan baik karena kurangnya kesadaran para pekerja terhadap prinsip usaha ini. Saat ini sebaliknya banyaknya sejumlah penggunaan produk dan proses produknya turut berdampak besar terhadap pemanasan global juga mencemari lingkungan sehingga mutu kesehatan lingkungan semakin rendah. Melihat kondisi lingkungan dipastikan keterlibatan perusahaan sangat besar terhadap penurunan kualitasnya.

Masalah lingkungan dunia
   Bila berbicara lingkungan tidak hanya Indonesia tetapi duniapun sangat menyoroti perkembangan lingkungan. Karena lingkungan merupakan jantung dunia sehingga begitu pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Kemajuan di bidang industri dan ekonomi menyebabkan banyaknya bahaya  yang di timbulkan oleh para pelaku industri, diantaranya: 


  • Pencemaran udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfir dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan atau merusak property. Ada dua jenis pencemaran udara. Pencemaran primer yang diakibatkan langsung oleh udara, seperti karbon monoksida. Pencemaran sekunder yang diakibatkan oleh reaksi primer di atmosfer sehingga dapat membahayakan lingkungan baik dari kendaraan bermotor ataupun limbah yang dihasilkan oleh industri-industri

  • Banjir dan Kerusakan Hutan

Masalah banjir sebagian besar disebabkan oleh kesalahan manusia, mulai dari ketidakpedulian dengan saluran air di lingkungan sampai buruknya penyusunan tata ruang di berbagai tempat. Hal ini menjadi tugas dunia untuk mengatasinya bahkan beberapa belahan dunia melakukan berbagai riset untuk menemukan cara yang paling efektif untuk mengatasinya.

  • Pemanasan Global

Pemanasan global adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Pemanasan global menjadi isu kuat, sampai-sampai PBB membentuk badan khusus United Nation Frame Work Convention on Climate Change (UNFCCC)
Percaya atau tidak ternyata pemanasan global merupakan masalah besar yang harus dituntaskan. Adanya berbagai gagasan dari para tokoh dunia seperti kesepakatan Kyoto Protokol: Bahwa untuk mengatasi masalah besar ini hendaknya seluruh dunia menyusun kembali peta lingkungan yang baru dengan  mengurangi emisi gas buang dan melarang barang impor yang dapat merusak ozon.

Bisnis dan masyarakat sebagai konsumen
   Pada bagan ini membahas tentang organisasi bisnis yang diharapkan menjadi agen lingkungan hidup dengan berfungsi sebagai pengelola sumber  daya alam berbasis lingkungan. Pada kasus ini masyarakat berharap organisasi bisnis dapat membantu mereka keluar dari krisis energi lingkungan. Masyarakat merupakan konsumen dari banyak produk. Karenanya mereka hanya akan memilih produk mana yang layak dikonsumsi dan aman bagi lingkungan.

   Dari fenomena ini maka seharusnya para pelaku industri menciptakan manufer teknologi yang ramah lingkungan. Dewasa ini ada beberapa perusahaan yang mulai memperhatikan hal ini dan menciptakan teknologi baru tang dikenal dengan system hybrid pada kendaraan bermotor. System ini memberikan kemampuan untuk mencapai sesuatu dengan lebih baik. 
  Entah itu performa,efisiensi,lingkungan bersih atau kehidupan yang lebih baik. Saat ini pemerintah pun sudah mengeluarkan undang-undang terkait hal ini sehingga banyak perusahaan yang memperhatikan perkembangan bisnis masa depan untuk memperbaiki kualitas produk dan meminimalkan kerusakan lingkungan. Sehingga lahirlah kebijakan inti yang harus dimiliki oleh perusahaan, antara lain: kearifan bisnis, tekanan social pada perusahaan, perubahan perilaku konsumen, dan industri serta konsumen masa depan. Dengan 4 unsur ini yang harus dimiliki  oleh perusahaan akan memberikan keuntungan terhadap konsumen.

Orientasi bisnis berbasis lingkungan
   Pada dasarnya bisnis merupakan penyebab terbesar terhadap rusaknya alam. Polusi udara dan air yang timbul sejak revolusi industri  adalah hal besar yang harus diperhatikan. Limbah-limbah yang dihasilkan oleh perusahaan dan rumah tangga pada air dan udara menyebabkan rusaknya kualitas air, udara dan tanah lingkungan itu, karena limbah-limbah itu mengandung zat-zat berbahaya bagi makhluk hidup terutama manusia.

   Bisa di pastikan bahwa kelak semua Negara merasakan krisie sumbre daya alam, diikuti krisis ekonomi global yang terus berlanjut. Namun seiring dengan itu. Teknologi berkembang sangat pesat dalam melakukan penyesuaian dan menciptakan produk baru dengan bahan baku dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui, sehingga masa depan perusahaan dapat lebih terjamin, selain 4 faktor lainnya yang harus dimiliki perusahaan tersebut (General,upscale,high technology dan environmental). Dalam hal ini tentunya perusahaan diharapkan menjadi agen lingkungan hidup dengan melakukan fungsi sumber daya alam berbasis lingkungan. Demikian, perusahaan seperti ini berpeluang untuk memenangkan kompetisi saat ini dan masa depan.

    Upaya berbasis lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara mengembangkan produk-produk yang sejalan dengan perubahan pandangan masyarakat tentang cara pemenuhan kebutuhan yang lebih baik dan aman bagi lingkungan. Era bisnis lingkungan tidak berarti menghambat produktivitas. Justru produktifitas itu harus sejalan dengan upaya menjaga kualitas lingkungan. Era ini tidak hanya berkaitan dengan upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, tetapi juga untuk mengurangi dampak pencemaran lainnua seperti limbah.

Komunikasi pemasaran masa depan
   Konsep pemasaran muncul saat situasi pasar berubah cepat, dimana suhu persaingan menjadi lebih tinggi, seperti marketing mix, dimana perusahaan menggabungkan berbagai unsure untuk memasarkan produk pada konsumen; product lifecycle, di mana produk melalui tahap pertumbuhan, kematangan dan penurunan penjualan; brand image, dimana perusahaan berusaha membuat konsumen terhubung secara emosi dengan produk dan sebagainya. Pada tahun  1960-an konsep pemasaran berkembang melalui pemikiran-pemikiran baru seperti 4P (product,price,place,dan promotion. Seiring perkembangan industri pada yahun 1970-an dikenal juga konsep social marketing, positioning dan macromarketing. Konsep marketing diatas  adalah konsep yang muncul sesuai perkembangan pasar dan para pelaku pasar menciptakan banyak komunikasi terhadap konsumen dalam mempromosikan produk mereka.

   Selain konsep pemasaran diatas para pelaku industri melakukan strategi lain dalam berkomunikasi terhadap konsumen. Dan saat ini beberapa perusahaan tangguh mulai melakukan riset produk yang diarahkan pada inovasi ramah lingkungan. Dalam hal ini terdapat tiga dimensi komunikasi yang akan muncul di era orientasi lingkungan, yaitu: dimensi pesan; dimana strategi komunikasi ini lebih diarahkan kepada kriteria ramah limgkungan dan hemat energi.  Dalam hal ini lebih ditonjolkan kepada produk yang mengarah kepada green lifestyle, mereka menggunakan isu lingkungan sebagai daya tarik pesan, baik isi maupun visual. Dimensi fakta lebih menonjolkan green product dengan mencoba memanipulasi pesan akan membahayakan produk mereka sendiri. Dari dimensi perilaku, konsumen seolah-olah terbawa arus perubahan perilaku, dan perubahan itu menjadi budaya baru yang ekstrim dan menuntut semua produk untuk memenuhi standart baru berbasis lingkungan.

   Membangun di era berbasis tidaklah mudah. Kita harus membangun kepercayaan pelanggan terhadap brand kita seperti kualitas, harga dan nilai-nilai sebagai factor penting dalam pengambilan keputusan terhadap pembelian. Banyak tekhnik yang dapat dilakukan dalam komunikasi pasar, diantaranya: symbol; hal ini untuk menggiring karakteristik produk menuju sasaran. Pemuka pendapat; hal ini untuk membangun citra perusahaan dan citra produk dengan menggunakan figure/ opini public. Kejelasan pesan; hal ini dilakukan untuk mempermudah konsumen maksud dari iklan produk yang sedang di promosikan. Ada juga yang dikenal dengan edukasi konsumen, dimana produk dianggap dapat mendukung program lingkungan bila mereka turut menginformasikan pesan lingkungan hidup.

   Pesan-pesan ini termasuk dalam strategi peningkatan citra korporat, salah satunya adalah mengajarkan prinsip dan perilaku yang baik, seperti mengurangi penggunaan plastic yang terakhir adalah media dan kegiatan promosi; dimana di era bisnis berbasis lingkungan ini pemasaran diminta untuk lebih cermat memilih media promosi secara efisien dengan meminimalkan sampah dan pemborosan energi.



Tips dan Trik Membangun Bisnis Ramah Lingkungan

   Kepedulian masyarakat terhadap isu global warming ternyata menghadirkan berbagai macam peluang usaha kreatif yang tentunya menghasilkan produk-produk unggulan yang ramah lingkungan. Maraknya pelaksanaan program 3R (Reuse, Reduce, dan Ricycle) terbukti cukup efektif untuk mengurangi dampak pemanasan global yang telah terjadi beberapa waktu terakhir. Kondisi inilah yang mendorong sebagian besar masyarakat kini mulai beralih menjalankan bisnis ramah lingkungan untuk memenangkan persaingan pasar yang ada.
     Untuk membantu para pemula maupun pelaku usaha yang mendukung program kampanye go green, berikut ini kami informasikan beberapa tips dan trik yang bisa Anda jalankan untuk membangun bisnis yang ramah lingkungan.
- Mulailah dengan mengurangi produksi limbah. Cara ini bisa dilakukan dengan menghindari beberapa kegiatan bisnis yang menghasilkan sampah atau limbah yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Hal ini penting karena limbah yang mengandung B3, bisa merusak kondisi lingkungan bila tidak diolah dengan cara yang tepat.
- Memanfaatkan kembali limbah yang ada di sekitar lokasi usaha, dan didaur ulang menjadi berbagai macam produk baru yang tentunya ramah lingkungan. Dalam hal ini Anda bisa memanfaatkan limbah plastik, sampah kertas, besi bekas, serta beberapa jenis sampah lainnya yang tidak bisa diurai kembali oleh tanah.bisnis ramah lingkungan 200x146 Tips dan Trik Membangun Bisnis Ramah Lingkungan
- Lakukan penghijauan dengan mulai menjalankan peluang usaha di bidang agribisnis. Tips ketiga ini bisa Anda lakukan dengan menjalankan bisnis budidaya jabon, jati, sengon atau jenis pohon kayu lainnya, memperluas lahan-lahan pertanian, serta mempopulerkan teknik budidaya tanaman dengan cara organik (100% tanpa menggunakan bahan kimia) guna mengurangi pencemaran tanah, air, dan udara yang ada di sekitar kita.
- Memanfaatkan kekayaan alam untuk menghasilkan energi baru yang ramah lingkungan. Misalnya saja seperti memanfaatkan cahaya matahari sebagai pembangkit listrik, atau bisa juga menjalankan bisnis bahan bakar nabati (bioetanol) yang memanfaatkan jagung, tetes tebu, atau singkong sebagai bahan utamanya untuk menggantikan bahan bakar seperti bensin.
- Pilihlah peralatan usaha dan sarana transportasi yang lebih efisien untuk menghemat penggunaan energi. Strategi bisnis ini bisa Anda jalankan dengan memilih transportasi alternatif seperti kendaraan listrik, atau menggunakan sepeda untuk kegiatan usaha yang tidak terlalu jauh.
- Buatlah gedung usaha yang ramah lingkungan. Ramah lingkungan yang dimaksudkan adalah membangun tempat usaha yang memiliki fentilasi cukup sehingga udara dan cahaya matahari bisa masuk ke ruang usaha Anda setiap harinya. Dengan begitu, Anda telah melakukan penghematan energi secara tidak langsung karena ruangan usaha Anda tidak membutuhkan pendingin udara (AC) serta lampu penerangan pada siang hari. Selain itu Anda juga bisa menghindari beberapa bahan material yang mengandung bahan kimia, sehingga tempat usaha Anda lebih sehat dan tentunya ramah lingkungan.


     Pada dasarnya masih banyak program serta kegiatan lainnya yang bisa Anda jalankan untuk menjadikan bisnis Anda lebih ramah lingkungan. Semoga tips dan trik membangun bisnis ramah lingkungan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan memberikan inspirasi baru bagi para pemula yang tertarik menekuni dunia usaha. Teruslah berkarya, jangan pernah lelah untuk berinovasi dan jadilah pengusaha sukses yang peduli dengan lingkungan di sekitar Anda.

8 Langkah Untuk Menjadi Ramah Lingkungan
 
    Bisnis yang ramah lingkungan kerja keras mengambil keuntungan dari upaya dan kerja keras mereka. dan masyarakat yang berkembang yang condong ke arah bisnis yang menerapkan proses yang ramah lingkungan. Keuntungan dari praktek-praktek bisnis loyalitas pelanggan, memberikan layanan yang tidak hanya produk, moral staf yang baik, motivasi dan produktivitas, tepi terkemuka di atas pesaing lainnya, dan tanggung jawab perusahaan.
    Cari bawah some’steps bahwa bisnis lokal dapat take’in Membuat Better’Environment. Ini ‘s menemukan bahwa langkah-langkah yang mudah, efektif, dan murah (atau nothing’at biaya semua!). Enjoy’the’satisfaction of’setting masa depan yang aman bagi generasi mendatang.

1. Menghemat energi dengan memutar peralatan percetakan, AC dan kekuasaan komputer turun di akhir hari.

2. cahaya alam bebas! wilayah kerja Mengatur dan meja sehingga mereka dekat dengan jendela dan mendidik staf untuk menggunakan cahaya alami di mana mungkin.

3. Switch lampu di daerah kosong dan pada akhir setiap hari.

4. Memanfaatkan teleconference dan fasilitas konferensi video untuk mengurangi jumlah ‘perjalanan yang diperlukan.

5. Meningkatkan proses bisnis dan efisiensi dalam hal bahan yang digunakan dan limbah yang dihasilkan.

6. Mengurangi penggunaan plastik membawa tas dan mendorong staf untuk menggunakan tas kain yang dapat digunakan kembali.

7. Pembelian ulang, lingkungan ramah dan toner cartridge printer dan daur ulang mereka ketika kosong.

8. Pastikan semua item sampah daur ulang ditempatkan di daur ulang sampah – kertas, kardus, plastik, kaleng, botol dan kaca.
    Ada itu. Efektif belum langkah sederhana untuk meningkatkan semangat bisnis, tanggung jawab sosial, dan effiency bisnis. Membuat rencana dan mengambil langkah-langkah yang paling cocok bisnis. Review lebih bawah trek dan membuat perubahan untuk membantu bergerak lebih maju.

Bisnis Kerajinan Ramah Lingkungan Prospeknya Kian Bersinar

   Pertumbuhan sektor industri kerajinan yang belakangan ini kian bersinar, ternyata mampu melahirkan peluang bisnis baru bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Beragam kreasi dan inovasi mulai diciptakan para pengrajin untuk mendatangkan untung besar setiap bulannya. Salah satunya saja seperti peluang bisnis kerajinan ramah lingkungan yang sekarang ini banyak digandrungi para konsumen setelah isu global warming mulai mewabah ke berbagai penjuru daerah.
Memanfaatkan bahan baku limbah atau barang-barang bekas untuk menciptakan produk kerajinan, memang menjadi alternatif tepat bagi para pemula untuk merintis peluang usaha. Sebab, tidak hanya prospek pasarnya saja yang masih terbuka lebar, namun peluang bisnis tersebut juga menjanjikan keuntungan cukup besar bagi para pelakunya. Anda tertarik untuk mencobanya?
Bagi Anda para pemula yang sedang bingung mencari peluang usaha, tidak ada salahnya bila Anda mencoba memproduksi kreasi kerajinan ramah lingkungan seperti misalnya produk kaligrafi dari limbah cangkang telur, untuk mendatangkan untung besar dari sektor bisnis kerajinan.

Konsumen
    Maraknya pesan go green yang belakangan ini mulai digalakkan seluruh lapisan masyarakat, menjadikan produk-produk daur ulang makin diminati para konsumen. Kondisi inilah yang kemudian turut melahirkan produk kerajinan kaligrafi dari cangkang telur yang diminati kalangan masyarakat lokal, nasional, maupun internasional. Uniknya karya seni yang dihasilkan dari limbah kulit telur tersebut, membuat kerajinan kaligrafi ini memiliki nilai jual cukup tinggi. Tidak heran bila kemudian target pasar yang dibidik para pengrajin adalah kalangan masyarakat menengah ke atas ataupun diekspor langsung ke luar negeri.

Buat Proyek Ramah Lingkungan, BUMN Dapat US$400 Juta

Beberapa perusahaan pelat merah rencananya akan menerima pinjaman

   Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berencana mengembangkan proyek ramah lingkungan ketiban rezeki. Salah satu institusi keuangan Prancis, Agnece Francaise de Developpement (AFD) menawarkan pinjaman sebesar US$400 juta untuk proyek infrastruktur hijau di Indonesia.
  Skema pinjaman tersebut bahkan ditawarkan tanpa perlu memberikan penjaminan dari pemerintah.

   "Itu pinjaman langsung kepada BUMN tanpa jaminan pemerintah. Jadi bukan G to G lagi," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Bappenas, Dedy Supriadi Priatna di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa 6 November 2012.

   Beberapa perusahaan pelat merah rencananya akan menerima pinjaman tersebut. Diantara perusahaan itu terdapat nama PT Pelindo II, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

   Dedy menjelaskan, pemberi pinjaman mensyaratkan proyek infrastruktur yang akan dibangun harus betul-betul memperhatikan aspek ramah lingkungan. Dengan kata lain, AFD tidak akan memberikan bantuan pinjaman untuk proyek seperti batu bara. "Kalau sampah-sampahan, air minum, dia mau (membiayai)," katanya.

   Jika tawaran tersebut disepakati antara pihak debitur dan kreditur, rencananya program infrastruktur ramah lingkungan ini akan mulai direalisasikan tahun depan.

Sumber :






http://bisnisukm.com/produk-kerajinan-ramah-lingkungan-dicintai-pasar-ekspor.html





Senin, 15 Oktober 2012

Contract in Business Sharia

Contract-based transaction structuring economic fundamentals and our finances. Which includes the type and condition of the contract, as well as the legal and illegal variety of transaction types, from an Islamic perspective. Basics are part of our daily lives. Every Muslim who is involved in a contract or transaction necessary to understand the jurisprudence of mu'amlat related.

Dalam bahasa Arab istilah akad memiliki beberapa pengertian namun semuanya memiliki kesamaan makna yaitu mengikat dua hal. Dua hal tersebut bisa konkret, bisa pula abstrak semisal akad jual beli.
Sedangkan secara istilah akad adalah menghubungkan suatu kehendak suatu pihak dengan pihak lain dalam suatu bentuk yang menyebabkan adanya kewajiban untuk melakukan suatu hal. Contohnya adalah akad jual beli.
 

Di samping itu, akad juga memiliki makna luas yaitu kemantapan hati seseorang untuk harus melakukan sesuatu baik untuk dirinya sendiri ataupun orang lain. Berdasarkan makna luas ini maka nadzar dan sumpah termasuk akad.

Jenis-Jenis Akad, antara lain:

1. Mudharabah
Akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik, shahibul mal, atau Bank Syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (‘amil, mudharib, atau Nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam Akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh Bank Syariah kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian. 

2. Musyarakah
Akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu yang masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.

3. Murabahah
Akad Pembiayaan suatu barang dengan cara pemesanan dan pembayaran harga yang dilakukan terlebih dahulu dengan syarat tertentu yang disepakati

4. Salam
Akad Pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli (mustashni’) dan penjual atau pembuat (shani’).

5. Istishna’
Akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri

6. Ijarah
Akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang.

7. Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik 
Akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang.

8.  Qardh
Akad pinjaman dana kepada Nasabah dengan ketentuan bahwa Nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati.



Didalam praktek perbankan khususnya pada Bank BRI Syariah Cabang Semarang dikenal berbagai kegiatan usaha dibidang syariah antara lain adalah Giro Wadi'ah, Tabungan Mudharabah, Deposito Mudharabah, Wakalah ( Transfer, Kliring ) dan Pembiayaan. Produk Pembiayaan yang dilaksanakan pada Bank BRI Syariah Cabang Semarang antara lain adalah : Murabahah ( jual beli barang jadi bayar tangguh ), Istishna ( jual beli barang pesanan bayar tangguh ), Ijarah ( sewa atau leasing ), Mudharabah ( bagi hasil tanpa sharing dana nasabah ), Musyarakah ( bagi hasil dengan sharing dana nasabah ) dan Qardh ( pinjam kebajikan ). Qardh sebagai salah satu bentuk pembiayaan pada Bank BRI Syariah Cabang Semarang secara umum diartikan sebagai kegiatan meminjamkan tanpa imbalan apapun. Dibandingkan dengan sistim perbankan konvensional, dimana dalam setiap transaksinya dikenakan bunga atau imbalan yang besarnya telah ditetapkan di muka, maka sistim pembiayaan Qardh yang kepada peminjam ( mustahiq ) tidak dikenakan bunga bahkan peminjam tidak diwajibkan untuk memberikan jaminan, hanya mengembalikan pinjaman. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris. Penelitian yuridis digunakan untuk menganalisis berbagai peraturan tentang bank syariah berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1998, sedangkan pendekatan empiris digunakan untuk menganalisis hukum yang dilihat dari perilaku masyarakat dalam kehidupan masyarakat, selalu berinteraksi dan berhubungan dengan aspek kemasyarakatan. Dari penelitian disimpulkan bahwa qardh diberikan pada golongan pengusaha ekonomi lemah yang tidak mendapat kredit pada bank konvensional dengan jumlah maksimum Rp. 1.000.000,- ( satu juta rupiah ) dengan jangka waktu pengembalian maksimum 12 ( dua belas ) bulan dan apabila peminjam belum dapat mengembalikan pinjaman, maka Bank BRI Syariah Cabang Semarang akan menghapus file qardh peminjam.

Referensi:
http://e-syariah-journal.blogspot.com/2012/05/pelaksanaan-akad-pembiayaan-qardh-pada.html
http://ustadzaris.com/seputar-akad
http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1044:jenis-jenis-akad-dalam-kegiatan-usaha-perbankan-syariah&catid=120:booklet-perbankan-indonesia&Itemid=179

 

Senin, 24 September 2012

Sharia Business Process

Islamic finance is a business process that based on the religion of Islam is based sunna of the Prophet. In the world of Islamic banking business process before the transaction was held the contract so that no one feels hurt and everything is clear. Sharia business is a business that has been studied about the provisions of sharia. Islamic sharia-compliant way business is given to achieve a lawful and blessed earnings. Business as well as symbols of Islam is inshaAllah be happy world and the hereafter. Making Muslims become financially strong and able to help fellow Muslims.


Dalam sistem perekonomian pada saat sekarang ini, sudah saatnya ilmu-ilmu syariah diaplikasikan dalam bisnis syariah dan usaha syariah, dan kegiatan pasar. Sistem syariah tidak hanya menerapkan konsepnya saja, sistem bisnis syariah dan usaha syariah juga harus menggunakan akhlak yang akan mengatur konteks keuangan, hukum dan transaksi.
“Penegakan konsep bisnis syariah dan usaha syariah sangat diperlukan, namun apabila tidak didasari dengan akhlak akan kering. Oleh karena itu akhlak jangan ditinggalkan, karena itulah yang membuat syariah akan menjadi maslahat,” jelas Konsultan Keuangan Syariah, M. Yusuf Helmy, saat mengisi acara seminar bertajuk “Syariah Dalam Pasar, Bisnis dan Usaha”.
Yusuf menjelaskan bahwa konsep dalam ekonomi syariah salah satunya menjelaskan tentang pasar serta kontek keuangan dalam perspektif Islam.
“Pasar dalam kontek syariah tidak ada yang namanya intervensi pasar dan rekayasa harga. Dalam kontek keuangan syariah, semua transaksi di pasar harus memiliki akhlak yang toleran, yaitu toleran ketika berjualan, ketika membeli, serta ketika menagih hutang. Bermain di level syariah harus memakai akhlak,” ujar Yusuf.
Selain dalam konteks pasar dan keuangan, syariah juga berbicara tentang konteks hukum dalam berbisnis dan bertransaksi. “Syariah berbicara tentang hukum, motif untuk mencari keuntungan dalam bisnis syariah diakui dan lazim dalam syariah, tidak ada batasan mau untung berapa. Yang penting sudah terjadi kesepakatan dalam transaksi antara pembeli dengan penjual,” tambah Yusuf.

Penerapan bisnis syariah sesuai dengan konsep syariah bertujuan untuk mewujudkan dan memelihara lima unsur pokok kehidupan. “Syariah bertujuan untuk terwujudnya keselarasan lima pokok kehidupan, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Apa yang menjadi tujuan syariah untuk kebaikan umat manusia,” ujarnya.
Selain menggelar seminar tentang syariah dalam pasar, bisnis, dan usaha, ISEG juga mempraktekan bagaimana konsep pasar Islam dengan menggelar simulasi pasar berkonsep Islam di Lorong Gedung B dan C Fakultas Ekonomi Unpad pada tanggal 26-27 Mei. “Kami menggelar juga simulasi pasar Islam, semua transaksi dan bisnis menggunakan mata uang luar seperti Dinar, Dirham, Daniq, dan Nisfu,” ujar Ketua Pelaksana, Kharis Pribadi.




Ada empat prinsip (aksioma) dalam ilmu ikonomi Islam yang mesti diterapkan dalam bisnis syariah, yaitu: Tauhid (Unity/kesatuan), Keseimbangan atau kesejajaran (Equilibrium), Kehendak Bebas (Free Will), dan Tanggung Jawab (Responsibility).

1. Tauhid mengantarkan manusia pada pengakuan akan keesaan Allah selaku Tuhan semesta alam. Dalam kandungannya meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini bersumber dan berakhir kepada-Nya. Dialah pemilik mutlak dan absolut atas semua yang diciptakannya. Oleh sebab itu segala aktifitas khususnya dalam muamalah dan bisnis manusia hendaklah mengikuti aturan-aturan yang ada jangan sampai menyalahi batasan-batasan yang telah diberikan.
2. Keseimbangan atau kesejajaran (Equilibrium) merupakan konsep yang menunjukkan adanya keadilan sosial, keadilan dalam segala hal termasuk kaidah-kaidah bisnis syariah.
3. Kehendak bebas (Free Will) yakni manusia mempunyai suatu potensi dalam menentukan pilihan-pilihan yang beragam, karena kebebasan manusia tidak dibatasi. Tetapi dalam kehendak bebas yang diberikan Allah kepada manusia haruslah sejalan dengan prinsip dasar diciptakannya manusia yaitu sebagai khalifah di bumi. Sehingga kehendak bebas itu harus sejalan dengan kemaslahatan kepentingan individu telebih lagi pada kepentingan umat.
4. Tanggung Jawab (Responsibility) terkait erat dengan tanggung jawab manusia atas segala aktifitas yang dilakukan kepada Tuhan dan juga tanggung jawab kepada manusia sebagai masyarakat. Karena manusia hidup tidak sendiri dia tidak lepas dari hukum yang dibuat oleh manusia itu sendiri sebagai komunitas sosial. Tanggung jawab kepada Tuhan tentunya diakhirat, tapi tanggung jawab kepada manusia didapat didunia berupa hukum-hukum formal maupun hukum non formal seperti sangsi moral dan lain sebagainya. Sementara menurut Beekun terdapat 5 aksioma dalam ekonomi islam. Sebagai yang kelima adalah benovelence atau dalam istilah lebih familiar dikenal dengan Ihsan.
5. Ihsan adalah kehendak untuk melakukan kebaikan hati dan meletakkan bisnis syariah pada tujuan berbuat kebaikan. 
Kelima prinsip tersebut secara operasional perlu didukung dengan suatu etika bisnis syariah yang akan menjaga prinsip-prinsip tersebut dapat terwujud.


Bisnis syariah merupakan implementasi/perwujudan dari aturan syari’at Allah. Sebenarnya bentuk bisnis syariah tidak jauh beda dengan bisnis pada umumnya, yaitu upaya memproduksi/mengusahakan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan konsumen. Namun aspek syariah inilah yang membedakannya dengan bisnis pada umumnya. Sehingga bisnis syariah selain mengusahakan bisnis pada umumnya, juga menjalankan syariat dan perintah Allah dalam hal bermuamalah. Untuk membedakan antara bisnis syariah dan yang bukan, maka kita dapat mengetahuinya melalui ciri dan karakter dari bisnis syariah yang memiliki keunikan dan ciri tersendiri. Beberapa ciri itu antara lain:

1. Selalu Berpijak Pada Nilai-Nilai Ruhiyah. Nilai ruhiyah adalah kesadaran setiap manusia akan eksistensinya sebagai ciptaan (makhluq) Allah yang harus selalu kontak dengan-Nya dalam wujud ketaatan di setiap tarikan nafas hidupnya. Ada tiga aspek paling tidak nilai ruhiyah ini harus terwujud , yaitu pada aspek : (1) Konsep, (2) Sistem yang di berlakukan, (3) Pelaku (personil).
2. Memiliki Pemahaman Terhadap Bisnis yang Halal dan Haram. Seorang pelaku bisnis syariah dituntut mengetahui benar fakta-fakta (tahqiqul manath) terhadap praktek bisnis yang Sahih dan yang salah. Disamping juga harus paham dasar-dasar nash yang dijadikan hukumnya (tahqiqul hukmi).
3. Benar Secara Syar’iy Dalam Implementasi. Intinya pada masalah ini adalah ada kesesuaian antara teori dan praktek, antara apa yang telah dipahami dan yang di terapkan. Sehingga pertimbangannya tidak semata-mata untung dan rugi secara material.
4. Berorientasi Pada Hasil Dunia dan Akhirat. Bisnis tentu di lakukan untuk mendapat keuntungan sebanyak-banyak berupa harta, dan ini di benarkan dalam Islam. Karena di lakukannya bisnis memang untuk mendapatkan keuntungan materi (qimah madiyah). Dalam konteks ini hasil yang di peroleh, di miliki dan dirasakan, memang berupa harta.
5. Namun, seorang Muslim yang sholeh tentu bukan hanya itu yang jadi orientasi hidupnya. Namun lebih dari itu. Yaitu kebahagiaan abadi di yaumil akhir. Oleh karenanya, Untuk mendapatkannya, dia harus menjadikan bisnis yang dikerjakannya itu sebagai ladang ibadah dan menjadi pahala di hadapan Allah . Hal itu terwujud jika bisnis atau apapun yang kita lakukan selalu mendasarkan pada aturan-Nya yaitu syariah Islam.
Jika semua hal diatas dimiliki oleh seorang pengusaha muslim, niscaya dia akan mampu memadukan antara realitas bisnis duniawi dengan ukhrowi, sehingga memberikan manfaat bagi kehidupannya di dunia maupun akhirat. Akhirnya, jadilah kaya yang dengannya kita bisa beribadah di level yang lebih tinggi lagi.



Referensi :